Sabtu, 29 Desember 2012

makalah al Qur'an dan ilmu pengetahuan

”MAKALAH” AL-QUR’AN DAN ILMU PENGETAHUAN Dosen : Bpk Soenardji, S.Ag Oleh : ( kelompok I ) • Abd Rahman (711.5.1.0486) • Ach. Rofil Ibadi (711.5.1.0487) • Saiful Waris Ahnat (711.5.1.0520) • Suci Febriyanto (711.5.1.0522) UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP FAKULTAS TEKNIK TAHUN AJARAN 2011 – 2012 DAFTAR PUSTAKA 1. Dr. Subhi Al Salih 2. Muhammad Ali ash-Shabuni 3. Muhammad Ali ash-Shabuni 4. Multahim(Jakarta, yudistira, 2006) KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat, sehat, dan kesempurnaan ketimbang makhluk-makhluk yang lain sehingga kami bisa berbagi ilmu dengan sesama hamba ALLAH SWT. dan kami juga bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. sesuai dengan hadist yang disampaikan beliau yakni “saya diutus kedunia hanya untuk memperbaiki akhlak manusia” karena berkat beliaulah kita semua bisa merasakan keindahan duniawi. Penulisan makalah ini tak sesempurna dari apa yang menjadi harapan Bapak: Soenardji, S.Ag untuk itu kami haturkan banyak terima kasih. Kami yakin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa yang kurang sopan maupun dalam kerangka penulisan makalah, untuk itu kami mohon bimbingan dari Yth. Bapak Soenardji, S.Ag untuk memberikan kritik yang membangun baik melalui media atau pengucapan secara langsung, demi pengembangan dan perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Sumenep, 08 November 2011 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. KATA PENGANTAR………………………………………………………… DAFTAR ISI………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang............................................................................... 2. Rumusan Masalah......................................................................... 3. Tujuan Masalah ............................................................................. BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Al-Qur’an menurut para ahli............................................ 2. Struktur dan pembagian Al-Qur’an................................................ 3. Hadits yang dipaparkan tentang menuntut ilmu pengetahuan........ BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan.................................................................................... 2. Saran.............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA i ii iii 1 3 3 4 4 6 8 8 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman. Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung). Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita). Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri. Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang isinya: •       •   artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18). Hadis merupakan sumber hukum islam ke 2 setelah Al Qur’an dan juga sebagi pedoman hidup bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari aturan hukum yang terkandung dalam hadis berupa penjelasan ayat-ayat Al Qur’an dan sebagin penguat hukum yang tersurat didalam serta menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al Qur’an hadis juga berupa sabda rasulullah SAW yang patut kita ikuti dan kita ketahui. Segala sesuatu yang tidak kita temui dalam Al Qur’an, dapat kita cari dalam hadis seperti menurut ilmu. Siapa yang mempelajari suatu ilmu agama seharusnya ditujukan kepada Allah SWT. (ikhlas karena Allah). Jika sese orang mempelajari ilmu itu tidak karena Allah SWT, tetapi hanya untuk mendapatkan kedudukan atau kekayaan, maka tidak akan mendapatkan baunya surga pada hari kiamat (HR Bukhari dan Muslim). Menurut ilmu (mempelajari) adalah suatu usaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang baik dengan cara melihat (membaca, menelaah, meneliti dan memperhatikan), mendengar, ataupun menanyakan. Islam memerintahkan dengan tegas kepada umatnya untuk menuntut segala ilmu. Sebab dengan ilmu kita dapat hidup teratur, terarah dan bergaul dengan baik. Dari Anas r.a “carilah ilmu walaupun kenegri cina karena sesungguhnya mencari ilmu diwajibkan atas setiap muslim, sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu karena rida kepada apa yang dicarinya”. (HR Ibnu Abdul Bar) 2 Rumusan Masalah 1. Apa saja definisi Al-Qur’an menurut para ahli ? 2. Bagaimana struktur dan pembagian Al-Qur’an ? 3. Hadits apa saja yang dipaparkan tentang menuntut ilmu ? 3. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui definisi Al-Qur’an menurut para ahli. 2. Untuk mengetahui struktur dan pembagian Al-Qur’an. 3. Untuk dapat mengetahui hadits yang dipaparkan tentang menuntut ilmu pengetahuan. BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Al-Qur’an menurut para ahli: Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”. Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas" Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an. 2. Struktur dan pembagian Al-Qur’an. Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu. Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.  Makkiyah dan Madaniyah Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.  Juz dan manzil Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.  Menurut ukuran surat Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 1. As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus 2. Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya 3. Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya 4. Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya 3. Hadits yang dipaparkan tentang menuntut ilmu pengetahuan. Hadis pertama menegaskan bahwa menurut ilmu adalah wajib, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagai siswa muslim, hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menuntut ilmu meskipun harus ke negri Cina. Karena bagi siapa saja yang rida dengan ilmu yang dicarinya dan memberikan manfaat baginya, para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya sebagai naungan. Allah swt. akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Seperti firrnan Allah SWT. dalam Surah Al Mujadalah: 11.                Artinya: Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS Al Mujadalah: 11) Hadis kedua menjelaskan bahwa setiap muslim untuk mencari ilmu, baik ilmu duniawi (pengetahuan umum) maupun ilmu ukhrawi (agama) selama ilmu tersebut bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. IImu duniawi memberikan manfaat serta kebahagiaan dalam kehidupan dunia supaya tidak buta diri kita dan orang ]ain. Iimu duniawi memberikan manfaat serta kebahagiaan dalam kehidupan dunia supaya tidak buta informasi tentang perkembangan zaman. Adapun ilmu ukhrawi sebagai tuntunan atau jalan menuju ke bahagiaan di akhirat kelak. Oleh karena itu, kita tidak boleh mencari hanya satu ilmu saja, duniawi atau ukhrawi karena keduanya merupakan penyeimbang dalam menjaiani kehidupan. Selanjutnya, hadis ketiga mengandung arti bahwa proses belajar dan mengajar akan lebih baik dengan adanya seorang murid (orang yang belajar) dan guru (orang yang mengajar) supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di daiam kelas dan berhadapan dengan gufu, melainkan dapat juga dilakukan di tempat-tempat terbuka dan dalarn kondisi yang berbeda, seperti di perpustakaan, di rumah. dalam perjalanan, atau di aiarn bebas. Seorang guru merupakan orang tua kedua setelah ayah dan ibu kandung kita. Oieh karena itu, kita juga wajib menghormati dan beriaku baik terhadap mereka sebagaimana sikap kita terhadap orang tua. Karena dari merekalah awal kita naendapatkan ilmu pengetahuan. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan  Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"  Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.  Oleh karena itu, kita tidak boleh mencari hanya satu ilmu saja, duniawi atau ukhrawi karena keduanya merupakan penyeimbang dalam menjalani kehidupan. 2. Saran Kewajiban seorang muslim dalam memahami sebuah hadist tidak hanya dalam hal membaca. Akan tetapi, kita juga wajib mempelajari dan mengamalkannya. Sebagaimana halnya hadist tentang menuntut ilmu tidak hanya dilakukan dengan membaca, tetapi harus diamalkan bagitu pula dengan mempelajari ilmu Al-Qur’an. Demikian makalah yang dapat kami kerjakan, Apabila ada kesalahan kami minta maaf. Karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Dan kami sangat membutuhkan kritik dan saran pada Bapak Dosen khususnya Bapak Narji dan teman-teman juga.

makalah hikmah dan bersyukur

”MAKALAH” HIKMAH DAN BERSYUKUR Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Yang Di Bina Oleh Dosen : Bpk Soenardji, S.Ag Oleh : Saiful Waris Ahmat 711.5.1.0520 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP TAHUN AJARAN 2011 – 2012 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat sehat dan kesempurnaan ketimbang makhluk-makhluk yang lain sehingga saya bisa berbagi ilmu dengan sesama hamba ALLAH SWT. dan kami juga bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. sesuai dengan hadist yang disampaikan beliau yakni “saya diutus kedunia hanya untuk memperbaiki akhlak manusia” karena berkat beliaulah kita semua bisa merasakan keindahan duniawi. Penulisan makalah ini tak sesempurna dari apa yang menjadi harapan Bapak: Soenardji, S.Ag untuk itu saya haturkan banyak terima kasih. Saya yakin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa yang kurang sopan maupun dalam kerangka penulisan makalah, untuk itu kami mohon bimbingan dari Yth. Bapak Soenardji, S.Ag untuk memberikan kritik yang membangun baik melalui media atau pengucapan secara langsung, demi pengembangan dan perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Sumenep, 27 Januari 2012 Penulis BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebaik-baik manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna tidak akan bernilai bila tanpa bersyukur kepada Allah SWT. Senantiasa beribadah, karena rasa takwanya kepada Allah SWT. Ketakwaan manusia kepada Allah SWT menjadi bekal dalam menghadapi lika-liku kehidupan di dunia. Hal ini dapat dipahami bahwa ketakwaan selain sebagai bentuk keta’atan kepada Allah SWT juga sebagai jalan untuk mendapatkan kehidupan yang maslahat dunia dan akhirat. Ketika kita hidup dalam kondisi baik, ketakwaanpun akan baik juga. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Allah akan menguji ketakwaan seseorang dengan suatu musibah atau dengan suatu nikmat yang sangat melimpah, sehingga kadangkala kita terlelap dalam kekafiran. Namun daripada itu, sebagai eksistensi keberadaan manusia di dunia ini, ketika ditimpa cobaan yang sangat berat, kita harus tetap mensyukuri apa yang ada. Meskipun kehidupan dipenuhi oleh warna-warni, tapi hendaknya kita menjadi orang yang memetik hikmah dari perbedaan tersebut. Musibah maupun nikmat tidak akan memberikan rasa beda di kala kita sudah mafhum terhadap kebijaksanaan Illahi karena tidak selamanya kenikmatan memberikan kebahagiaan ( bisa saja itu adalah sebuah ujian). Begitu pula sebaliknya, tidak selamanya musibah memberikan kesengsaraan jika kita mampu memetik hikmah yang terkandung didalamnya. Kebaikan, kejahatan, nikmat , derita karunia, ujian, semuanya sama. Bukan hanya semua itu adalah hukum alam di mana manusia hidup di dalamnya, tapi juga kemaslahatan untuk manusia sendiri. Perbandingan yang tepat mungkin bisa dilihat dari sikap tegas dan lembut dari orang tua. Manakah di antara keduanya yang lebih maslahat bagi pendidikan anaknya? Jika hanya kelembutan yang diberikan, maka orang tua dianggap tidak memberikan pendidikan yang baik kepada anak. Demikian pula apabila seseorang merasakan terus nikmat tanpa penderitaan, haruskah manusia menganggap buruk musibah kejahatan, penderitaan dari Tuhannya? 2. Rumusan Masalah  Apa pengertian hikmah  Apa pengertian bersyukur 3. Tujuan Masalah  Agar bisa tau apa pengertian hikmah  Agar bisa memahami apa sebenarnya bersyukur BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Hikmah Hikmah adalah makna yang terkandung dalam amalan fisik atau rahasia yang tersirat dibalik amalan fisik, atau lebih jauh maknanya mengungkap hakikat dari amalan syariat. Syariat adalah amalan zahir, Hakikat adalah intinya. Seperti garam hakikatnya adalah air laut. Jika setiap amalan menyatu antara syariat dan hakikat akan mewujudkan hasil yang menakjubkan. Agar ibadah haji dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang maka hikmah haji ini selayaknya dicermati oleh setiap orang yang menunaikannya. Maka, hikmah adalah makna hakiki dan praktik ilmu dan amal suatu ibadah. Rasulullah SAW menjelaskan: “Dapat menduduki kedudukan raja (penguasa)”. (HR. Abu Nu’aim dan Ibnu ‘Addi) Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman : Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (Al-Baqarah : 269) Maksudnya, bukan berarti manusia pada posisi fatalistic, akan tetapi karena manusia dalam meraih hikmah perlu mengembalikan dirinya kepada Allah SWT, dengan tawakkal yang hakiki melalui ilmu dan amal yang dilakukan oleh jasmani dan rohaninya. 2. Pengertian Bersyukur Kata “bersyukur” merupakan terjemahan dari kata “yadah” (yod-qames-dalet-qames-he) dalam bahasa Ibrani. Dalam definisi berbahasa Inggris, kata Ibrani “yadah” tersebut memiliki banyak terjemahan selain bersyukur atau memuji, seperti: melempar, meruntuhkan, menjatuhkan, menembak, mengaku, dan memberi terima kasih. Apa arti kata “bersyukur” tersebut ditinjau dari tulisan Ibrani kuno ? Untuk mengetahui makna kata itu, kita dapat menelusurinya dari akar katanya. Akar induk kata “yadah” adalah “y-d” (yod-dalet), yang dalam tulisan Ibrani kuno berupa gambar (piktograf) “tangan” dan “pintu”. Tangan adalah bagian tubuh yang memampukan seseorang melakukan banyak pekerjaan. Sedangkan pintu adalah bagian tenda yang memungkinkan penghuninya bergerak keluar-masuk tenda. Dengan demikian gabungan dua gambar tersebut berarti “tangan bergerak”. Kata “bersyukur” banyak digunakan dalam Kitab Mazmur dalam beragam kaitan. Pemazmur mengaitkannya dengan “alasan” ia bersyukur, seperti: karena keadilan (7:17), pertolongan (28:7; 43:5), keajaiban perbuatan (9:1; 75:2; 107:8), dan kasih setia Tuhan (107:8). Namun, pemazmur juga menghubungkannya dengan suatu “tindakan” untuk bersyukur tersebut. Misalnya: Mazmur 9:1, Daud menghubungkan rasa syukurnya dengan menceritakan segala perbuatan Allah yang ajaib. Mazmur 28:7, ia bersyukur dengan nyanyian kepada Tuhan. Dalam Mazmur 43:4 pemazmur bersyukur dengan alat musik kecapi. Sedangkan pasal 118:28, pemazmur mau bersyukur kepada Allah dengan meninggikan Dia. Kata “bersyukur” berkaitan dengan tindakan seseorang kepada Allah karena alasan-alasan yang jelas dari pihak Allah. Dengan makna “bersyukur” adalah “tangan bergerak” atau “bekerja”, bukankah hal ini memperjelas kita bahwa ungkapan “bersyukur” kepada Allah harus diwujudkan dengan bekerja atau dengan Perbuatan ? BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Demikianlan yang dapat saya sampaikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:  Kita harus pandai-pandai bersyukur kepada Allah Swt atas nikmat yang telah diberikan kepada kita, sehingga Allah akan menambah nikmat itu.Adanya keseimbangan duniawi dan ukhrowi. Allah tidak menginginkan seseorang mencari kebahagiaan hidup diakirat dengan jalan meninggalkan kepentingan hidup di dunia.  Hendaknya mencari kebahagiaan hidup di akhirat tidak sampai melalaikan kehidupan dunia dan sebaliknya mencari kebahagiaan dunia jangan sampai meninggalkan ibadah sebagai bekal hidup diakhirat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al Qoshos ayat 77, yang artinya: “Dan carilah apa yang dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”. 2. Saran Kewajiban seorang muslim dalam memahami sebuah hikmah dan bersyukur. Akan tetapi, kita juga wajib mempelajari dan mengamalkannya. Sebagaimana halnya hadist tentang menuntut kita bersyukur Demikian makalah yang dapat kami kerjakan, Apabila ada kesalahan kami minta maaf. Karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Dan kami sangat membutuhkan kritik dan saran pada Bapak Dosen khususnya Bapak Narji dan teman-teman juga.

makalah polimer


MAKALAH
“ POLIMER ”
Untuk Memenuhi Tugas Bidang Studi “KIMIA” Yang Di Bina Oleh:
Bapak Dosen: IR. ABDUL MUTHALIB FARAJ




Oleh:

Nama       :
N.P.M      :
Jurusan   :
Saiful Waris Ahmat
711.5.1.0520
Teknik Sipil


UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2011-2012



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan  nikmat, sehat, dan kesempurnaan ketimbang makhluk-makhluk yang lain sehingga kami bisa berbagi ilmu dengan sesama hamba ALLAH SWT. dan kami juga bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. sesuai dengan hadist yang disampaikan beliau yakni “saya diutus kedunia hanya untuk memperbaiki akhlak manusia” karena berkat beliaulah kita semua bisa merasakan keindahan duniawi.
Kami yakin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa yang kurang sopan maupun  dalam kerangka penulisan makalah, untuk itu kami mohon bimbingan untuk memberikan kritik yang membangun baik melalui media atau pengucapan secara langsung,  demi pengembangan dan perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I     PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG....................................................................
2.      RUMUSAN MASALAH...............................................................
3.      TUJUAN PENULISAN.................................................................
4.      MAMFAAT PENULISAN............................................................
BAB II    PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN POLIMER............................................................
2.      APA MAMFAAT DAN KEUNTUNGAN....................................
3.      SISICIVIL ENERGINERING, APA KEUNTUNGANNYA........
BAB III   PENUTUP
1.     KESIMPULAN.............................................................................

i
ii
iii



 BAB I
PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer.
Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis.Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer. Plastik merupakan salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan. Bahan plastik secara bertaha  mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat berwarna maupun transparan dan biaya proses yang lebih murah. Namun begitu daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah. Keanekaragaman jenis plastic memberikan banyak pilihan dalam penggunaannya dan cara pembuatannya. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomennya berbeda akan menghasilkan kopolimer. Polimer alam yang telah kita kenal antara lain: selulosa, protein, karet alam dan sejenisnya. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk membuat perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang  elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak-anak dan produk-produk industry lainnya.
Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas. Yang termasuk plastic thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dll. Sedangkan palstik thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisitertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi. Yang termasuk plastic thermoset adalah: PU (Poly Urethene, UF (UreaFormaldehyde), MF (Melamine Formal dehyde), polyester, epoksi dll. Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya, maka bahan tambahan atau bahan pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi: bahan pelunak (plasticizer), bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna (colorant), antistatic agent, blowing agent, flame retardant dsb.
2.    RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan pada pembahasan makalah ini ialah :
·         Apakah yang dimaksud dengan polimer?
·         apa mamfaat dan keuntungannya?
·         sisi civil energinering, apa keuntungannya?
3.    TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
·         Memberi penjelasan tentantang polimer
·         Mengetahui apa polimer
·         Memperluas pengetahuan tentang polimer
4.    MANFAAT  PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini:
·      Mempertajam analisa penulisan.
·      Bisa memahami bagaimana cara penulisan makalah
·      Mengetahui isi tentang polimer
BAB II
PEMBAHASAN
1.    PENGERTIAN POLIMER
Polimerisasi adalah reaksi pembentukan rantai polimer organik yang panjang dan berulang. Polimerisasi digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan sistem pertumbuhan rantai bertahap. Bentuk lain dari polimerisasi adalah polimerisasi membuka cincin yang serupa dengan polimerisasi rantai. Polimer alamiah mencakup protein seperti sutera,enzim dan serat otot. polimer disebut juga makromolekul. Polimer adisi contohnya: polietilena, teflon, PVC, PVA dan PMMA. Polimer kondensasi contohnya :nilon, kevlar, silicon rubber, dan poliester.
2.    APA MAMFAAT DAN KEUNTUNGAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomennya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
Þ    Untuk mengurangi pencemaran plastik :
2.    Kurangi penggunaan plastic
3.    Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik,  sehingga dapat didaur ulang.
4.    Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
5.    Sampah plastik jangan dibakar.
Þ    Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1.    Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2.    Gunakan penciuman, jika makanan/minumam  bau plastik jangan digunakan.
sebenarnya mengacu pada kelas besar alam dan bahan sintetis dengan berbagai properti Karena berbagai properti luar biasa diakses dalam bahan polimer mereka dating untuk memainkan peran penting dan mana-mana dalam kehidupan sehari-hari dari  plastik dan elastomer di satu sisi biopolymers alam seperti DNA dan protein yang penting bagi kehidupan disisi lain. Sebuah contoh sederhana adalah polietilen, yang berulang berdasarkan unitethylene. Paling umum, seperti dalam contoh ini, yang terus menerus dihubungkan tulang punggung suatu polimer yang digunakan untuk persiapan plastik terutama terdiri dari atom karbon. Namun, memang ada struktur lain, misalnya, unsur-unsur seperti silikon bentuk bahan akrab seperti Silikon, contoh-contoh yang konyol dempul dan tahan air ledeng sealant. Tulang punggung DNA pada kenyataannya didasarkan pada ikatan fosfodiester, dan mengulang unit polisakarida yang bergabung bersama-sama oleh ikatan glikosidik melalui atom oksigen Bahan polimer alami seperti lak, kuning dan alam karet telah digunakan selama berabad-abad. Biopolymers seperti protein dan asam nukleat memainkan peran penting dalam proses biologi. Berbagai ada polimer alam lainnya, seperti selulosa, yang merupakan unsur utama kayu dan kertas. Yang daftar Polimer  sintetik termasuk karet sintetis, Bakelite, neoprene, nilon, PVC,  plastik,  polietilen,  polipropilen, polyacrylonitrile, PVB, silicon dan banyak lagi.
Polimer yang dipelajari dalam bidang kimia polimer, polimer fisika dan ilmu   polimer Banyak polimer penting secara komersial disintesis oleh modifikasi kimia polimer yang terjadi secara alami. Contoh menonjol meliputi reaksi asam nitratdan selulosa untuk membentuk nitroselulosa dan pembentukan divulkanisir karet dengan memanaskan karet alam di hadapan belerang.
Rekayasa polimer meliputi bahan alami seperti karet dan bahan sintetis seperti plastik dan elastomer. Polimer merupakan bahan yang sangat berguna karenastruktur mereka dapat diubah dan disesuaikan untuk menghasilkan bahan :1) dengan berbagai sifat mekanik 2) dalam spektrum yang luas dari warna dan3) dengan sifat-sifat transparan yang berbeda polimer terdiri dari molekul sederhana banyak yang mengulang unit strukturalyang disebut monomer. Sebuah molekul polimer tunggal dapat terdiri dariratusan hingga satu juta monomer dan mungkin memiliki, linier bercabang, ataustruktur jaringan. Ikatan kovalen memegang atom dalam molekul polimer  bersama dan obligasi sekunder lalu tahan kelompok rantai polimer bersamauntuk membentuk bahan polimer. Kopolimer merupakan polimer yang terdiridari dua atau lebih jenis monomer.
BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri.
Di dalam bahan plastik berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat rekat/kekentalannya tinggi. Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi dari perilaku elastis dan plastik, memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi batasan elastis.